Jumat, 30 Juli 2010

Museum propinsi Kalimantan Barat merupakan Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Barat, yang merupakan unsur pelaksana operasional Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Kalimantan Barat.
Museum Propinsi Kalimantan Barat
LOKASI:

Museum Propinsi Kalimantan Barat
Jl. Jenderal A. Yani Pontianak, telp. (0561) 34600
Website: www.museumkalbar.net



KLASIFIKASI KOLEKSI

Berdasarkan hasil pengkajian koleksi, bahwa koleksi museum tidak hanya terbatas pada benda budaya tetapi juga benda-benda alam. Ditinjau dari jenis bahan penyusunnya, koleksi museum dapat digolongkan atas tiga kelompok besar, yaitu koleksi an organik, organi dan campuran. M

engingat sifat koleksi museum yang sangat kompleks, maka diperlukan suatu penanganan/pengelolaan melalui klasifikasi koleksi berdasarkan disiplin ilmu yang bersifat konvensi. Hasil klasifikasi koleksi tersebut untuk museum umum/propinsi terdiri atas 10 (sepuluh) jenis koleksi yaitu  :
  1. Geologika/Geografika
  2. Biologika
  3. Etnografika
  4. Arkeologika
  5. Historika
  6. Numismatika / Heraldika
  7. Filologika
  8. Keramologika
  9. Seni Rupa / Seni Kria
  10. Teknologika/Modern Pengertian jenis koleksi adalah suatu benda atau kumpulan benda yang berkaitan dengan cabang kesenian, disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Geologika/Geografika :

Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu geologika/geografika, meliputi  batuan,  mineral   dan   benda-benda   bentukan  alam   lainnya ( permata, granit, andesit, termasuk fosil ), peta dan peralatan pemetaan.

FOSIL KAYU

Proses pemfosilan kayu ini terjadi jutaan tahun yang lalu. Adapun kayu jenis ini termasuk zaman Cenozoikum periode Tersier, telah ada pohon kayu yang tumbang, karena terjadi penimbunan akibat dislokasi maka kayu terhimpit di dalam lapisan bumi makin dalam dan makin lama penimbunan ini menjadikan batang kayu tersebut membatu menjadi fosil.

Bagian kulit kayu tampak berserat-serat, sedangkan bagian dalam empelur kayu telah membatu dan berwarna hitam kekuning-kuningan seperti karat. Fosil kayu ini ditemukan dalam bentuk potongan.

Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Biologika:

Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu biologika, anatara lain tengkorak atau kerangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan baik yang diawetkan maupun yang tidak diawetkan.

OFSET TRENGGILING

Hidup di daerah tropis. Kepala kecil dan mengecil pada bagian moncong, badan panjang, ekor panjang mengecil bagian ujung, berkaki empat dan bersisik keras seperti sisik ikan. Untuk menangkap mangsa yang besar dan menjaga keselamatan tringgiling akan menggulungkan badannya seperti bola.

Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Etnografika  :

Benda koleksi yang merupakan objek penelitian antropologi. Benda–benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas suatu etnis.

A G I T

No. 4836/E Agit (kalung) terbuat dari taring babi, kuku beruang, tulang dan gigi binatang, kerang laut, bambu, kayu berbentuk manusia jongkok, uang logam, botol, manik kaca warna biru dan putih.

Digunakan oleh Sang Balian (dukun) suku Dayak Iban di Kapuas Hulu Kalimantan Barat dalam upacara BALENGGANG (pengobatan), bertujuan untuk menangkal atau mengusir roh jahat dalam tubuh si sakit serta mendatangkan roh yang dianggap baik untuk memberikan kekuatan.
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Filologika :

Benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologi, berupa naskah kuno yang ditulis tangan yang menguraikan suatu hal atau peristiwa.

Surat Emas Tulisan Arab Malayu berasal dari Kesultanan Pontianak

Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Arkeologika  :

Benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lampau yang menjadi objek penelitian arkeologi. Benda-benda tersebut  merupakan hasil peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai pengaruh budaya barat.

LINGGA DAN YONI

Ditemukan di situs Nanga Balang  Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu. Lingga berbentuk bunga teratai ( padma ) , Yoni berbentuk bola. Digunakan untuk kesuburan.
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Historika  :

Benda koleksi yang menjadi objek penelitian sejarah. Benda-benda ini mempunyai nilai sejarah sejak masuknya budaya barat sampai sekarang.
Benda-benda ini pernah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan suatu peristiwa ( sejarah ) yang berkaitan dengan suatu organisasi masyarakat (misalnya negara, kelompok, tokoh dan sebagainya ).

PEDANG VOC

No. 4919/H Pedang ini terbuat dari besi baja, bentuk pipih panjang, tajam pada sebelah sisinya. Pada sisi kanan badan tertulis SHAVER COOL VOC di dalam medallion, sedangkan samping kirinya dihiasi dengan motif sulur daun, kapal berbendera.

Gagang terbuat dari batu, bentuk bergelombang dibungkus dengan kuningan motif kepala burung dengan bulu leher belakang dan pelindung tangan berbentuk seperti dam diukir dengan motif sulur daun dan tulisan VOC. Sarung terbuat dari kulit pada ujung dan pangkalnya dilapisi kuningan.

Pedang ini merupakan senjata perlengkapan perang yang digunakan para penjajah Belanda di daerah Kalimantan Barat.

Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Numismatika :

Setiap mata uang atau alat tukar ( token ) yang sah.

UANG KERTAS

Bentuk empat persegi panajang, terbuat darti kertas. Sisi muka terdapat gambar seorang pria sedang menoreh getah pohon karet, motif pilin, suluran, tumpal dan lain-lain, didominasi warna merah. Sisi belakang terdapat rumah panggung dengan pekarangannya ditanami pohon pisang, motif kait yang dikombinasikan, didominasi warna merah dan hijau. Sisi samping ada dinding (sekat).

Uang kertas ini bernilai nominal SERATUS RUPIAH dan mulai beredar pada tahun 1959, diciptakan oleh Junalies dan M. Sadjiroen denagan nomor seri  : JFN 052987. Digunakan sebagai alat pembayaran pada masa pemerintahan Orde Lama.
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Heraldika  :

Setiap tanda jasa, lambang dan tanda pangkat resmi (termasuk cap/stempel).

K U P O N

Kupon ini dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Karet-karet rakyat dibeli oleh pemerintah, kemudian dibayar dengan kupon yang sudah tertera nama penjual / pemilik kebun.

Kupon ini dibagikan sebulan sekali oleh pemerintah Hindia Belanda melalui badan yang bernama “ BEVELKING RUBBER RESTRICTIE “. 

 
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Keramologika  :

Benda koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar ( baked clay ) berupa barang pecah belah.

TEMPAYAN

No. 1061/K Terbuat dari bahan batuan, berbentuk lonjong, mulut lebar dengan bibir membalik keluar. Pada bahu terdapat enam buah telinga vertical beralur, berujung bekas tekanan jempol dan dihiasi dengan tombol-tombol bulat berderet mengelilingi bahu.

Glasir warna hijau, bagian kaki dasar bawah hingga bagian dalam tidak diglasir. Tempayan ini digunakan oleh masyarakat suku Dayak sebagai wadah minuman tuak juga dijadikan alat untuk membayar denda adat sebagai sanksi atas kesalahan seseorang.
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Koleksi Seni Rupa / Seni Kria :

Benda koleksi  seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi.

TAS BERUYUT

No. 4886/E Terbuat dari rotan yang telah dipisahkan dan dianyam secara tradisional dengan bentuk bulat tinggi. Bagian atas/permukaan diberi tali untuk menutup dan membuka. Salah satu sisi bagian atas dan bawah diberi ikatan tali dari anyaman rotan yang berfungsi sebagai gantungan untuk membawa tas tersebut.

Pada seluruh dinding luar dihiasi dengan ragam hias motif geometris, meander, pinggir awan dan motif binatang kera dengan warna hitam dan merah.

Tas ini digunakan untuk tempat pakaian sewaktu bepergian oleh masyarakat suku Dayak  setempat terutama Suku Dayak Iban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar